Kamis, 30 Januari 2014

Relativitas Waktu



Tanpa terasa, kita sudah di awal tahun baru lagi. Waktu yang terus bergulir, tanpa disadari ternyata telah “menyeret” saya hingga berusia 36 tahun. Saya merasa waktu begitu cepat. Saya merasa baru kemarin sekolah dan bermain bersama teman-teman sekolah menengah saya. Padahal, nyatanya kini saya sudah mempunyai istri dan anak.
            Apakah ini maknanya bahwa hidup di dunia ini begitu singkat? Jujur saja, seringkali kita merasa jika ada orang yang mengatakan bahwa hidup ini singkat adalah sebuah klise belaka. Karena biar bagaimanapun, seringkali kita merasa waktu itu terasa lama. Contohnya pada saat menunggu. Atau pada saat kehidupan kita sedang pada kondisi yang kurang “meng-enak-kan”, seperti sakit, tidak punya uang, sedang menginginkan sesuatu dan lainnya.
            Jadi sebenarnya hidup di dunia ini lama atau sebentar ya…??? Sudut pandang Islam yang saya ketahui menyimpulkan bahwa kehidupan di dunia itu adalah sebuah rangkaian. Rangkaian apa? Sebelum ini saya kira setelah kita meninggal, kita akan ditanya malaikat dan langsung menuju ke surga atau neraka tergantung keberhasilan kita dalam menjawab pertanyaan malaikat. Just it. Kini, berdasarkan keterangan yang saya pahami, ternyata ruh manusia akan berpetualang ke beberapa kehidupan.
Kehidupan yang pertama dan kedua sudah kita lewati, yaitu kehidupan di alam ruh dan alam rahim. Bisa jadi, banyak yang membantah kenyataan ini. Pendapat mereka biasanya adalah“ gue ga merasa pernah hidup di masa itu kok. Gue ga inget tuh kapan ?” Pendapat ini dengan mudahnya dapat kita bantah dengan mengatakan“ lu inget ga waktu ulangtahun pertama lu?  Dirayain ga?” Saya yakin dia tidak bisa menjawab padahal waktu itu dia sudah ada.
Namun demikian, kita bisa mengetahui peristiwa itu dari beragam sumber. Misalnya foto, video atau cerita dari orang lain yang tahu seperti orang tua dan sanak keluarga kita. Begitu juga dengan alam ruh dan rahim. Al Qur’an sudah memberitahukan itu dengan sangat gamblang.
Setelah itu alam dunia. Masalah durasi hidup di kehidupan ini, hanya Sang Maha Perkasa-lah yang tahu. Hanya yang pasti, fase inilah yang sangat penting sekali. Karena apa yang kita dilakukan di fase ini akan sangat berpengaruh untuk beberapa fase kehidupan selanjutnya.
Pada saat kita meninggal, banyak yang mengatakan kalau itu adalah akhir dari segalanya. Tidak ada yang salah dengan ucapan ini. Karena memang berakhirlah sudah kesempatan kita untuk berbuat demi masa depan yang abadi.
Atau ada juga yang bilang bahwa meninggal dunia adalah awal bukan akhir. Kalimat ini juga benar. Karena setelah kita meninggalkan dunia, disitulah awal dari nasib masa depan kita bermula. Nama fase kehidupan yang ke-empat ini namanya alam kubur atau alam barzakh. Setelah “berdialog” dengan malaikat, buat yang banyak berbuat baik, beberapa keterangan mengatakan bahwa dia seperti orang yang tertidur. Ia dibangunkan ketika masa perhitungan itu tiba. Menariknya, ia merasa waktu tidur itu hanya sebentar saja..
Tapi bagi yang banyak berbuat kejahatan, ia akan merasakan apa yang dinamakan siksa kubur. Penyiksaan itu akan “break” pada waktu terompet tanda kiamat dibunyikan oleh malaikat israfil. Karena baik yang masih hidup maupun yang sudah almarhum dari jaman dahulu banget, semua menunggu saat kiamat tiba.
Dan ketika alam semesta ini sudah hancur lebur, terompet kembali ditiup untuk mengumpulkan seluruh umat manusia di sebuah lapang luas yang dikenal dengan nama padang mahsyar. Kita semuanya antri, untuk ditimbang mana yang lebih banyak telah kita lakukan. Kebaikan atau kejahatan.
Setelah diketahui, barulah ditentukan kalau kita akan masuk ke surga atau neraka. Untuk menuju surga, kita mesti melewati sebuah jembatan yang yang dibawahnya terdapat kobaran api yang menyala-nyala. Ada yang melaju dengan cepat. Ada yang merangkak. Bahkan tidak sedikit yang tercebur dahulu ke kobaran api yan sangat panas itu.
Oh ya hampir lupa, beberapa keterangan mengatakan lama kehidupan di padang mahsyar adalah 50.000 tahun. Jadi, menurut saya lama atau tidak kehidupan kita dunia adalah bagaimana pembandingnya. Kalau kita mengikuti alur fase kehidupan manusia hingga menuju ke negeri keabadian, hidup di dunia hanyalah sebentar saja. Di sebuah ayat Al qur’an malah menyebutkan durasi kita hidup di dunia adalah hanya 1,5 jam saja. Biar penasaran, silahkan cek dan cari sendiri ayatnya.
Tapi pada akhirnya, semua bergantung kepada kita. Mau percaya atau tidak, semua tergantung kepada pilihan kita. Mumpung masih ada waktu, alangkah baiknya kalau kita mencari tahu segala informasi tentang masa depan kita ini. Kalau kita mau, rasanya sekarang tidak sulit untuk menemukan beragam informasi tersebut. Dan jangan sampai ada kata terlambat. Karena jika masa hidup kita di dunia ini sudah berakhir, tak mungkin lagi kita memohon kepada Sang Maha Kuasa untuk kembali lagi ke dunia. So, Ayo sahabat, gunakan sisa umur kita ini untuk masa depan yang lebih baik..


Bandung, 31 Januari 2014